That’s Mean.
Hilary’s Club.
21.00 KST
Vic tengah memperhatikan bagaimana Amber, adiknya, menari di lantai dansa ketika dering ponsel di saku hotpants yang ia pakai mengganggunya.
Aish. Mom’s calling.
Setelah beberapa saat berbicara dengan ibunya ditelepon, Vic memberi tanda pada Amber untuk mengikutinya pulang. Tampaknya ada sesuatu yang penting hingga ibunya menyuruh mereka pulang di jam 9 malam seperti ini.
@ Hyundae Mall
Ambil ini, itu, ini, dan itu. Selesai, baru saja beberapa langkah berjalan, mereka mulai lagi mengambil ‘ini’ ‘itu’ yang menarik di mata mereka. Sulli & Luna. Dua gadis yang bisa dibilang lebih parah dari seorang shopaholic sekalipun. Beli ini, itu, apa saja, yang membuat tangan mereka tidak kuat lagi menjinjing belanjaan. Karena uang untuk mereka memang tidak pernah habis- setidaknya itu pendapat Luna dan Sulli untuk saat ini.
Calacabana..
Ponsel Luna berdering. Mom’s Calling.
“Iya umma? pulang sekarang? huh kami baru saja berbelanja umma, apa? jemput krystal?”
Tut. tut. tut. Luna berdecak kesal. Ibunya tidak memberi kesempatan untuk ia berbicara.
“Sulli, sepertinya kita harus pulang sekarang”
Luna mengembungkan pipi sambil memasukkan ponselnya kedalam tas.
“Dan jangan lupa menjemput Krystal”
::::
Getaran ponsel di saku bajunya itu membuatnya sedikit kaget, dan tidak sengaja kakinya terantuk kaki meja, membuatnya hilang keseimbangan.
“Uwaaa~” Krystal berjalan tak tentu arah kesana kemari, menyeimbangkan tubuhnya dengan setumpuk buku-buku besar yang ia bawa.
Sudah. Ia menyerah.
Saat akhirnya buku-buku besar itu berhamburan jatuh, Krystal memejamkan mata. Bersiap menerima kenyataan bahwa ia akan jatuh sama halnya dengan buku-buku tersebut. Atau yang lebih buruk lagi, rak-rak besar itu ikut jatuh menimpanya pula.
Hup.
Eh?
kenapa lantainya terasa berbeda?
Krystal segera membuka matanya.
Dan yang pertama kali dilihatnya bukanlah langit-langit perpustakaan yang tinggi itu.
Melainkan wajah khawatir seorang namja.
Deg.
Namja yang tampan. Bahkan untuk raut wajah khawatir seperti itu, wajahnya terlalu tampan.
Deg. Deg. Deg.
“Kau tidak apa-apa?”
suara berat itu keluar dari mulut namja tampan itu. Membuat Krystal hampir lupa bagaimana caranya bernafas.
“E’, aku? a-aku baik-baik saja” dengan canggung Krystal berdiri,
membuat namja itu secara tidak langsung ikut melepaskan pelukannya terhadap Krystal.
“Te-terimakasih” ucap Krystal sambil buru-buru mengambil buku tebal yang jatuh berserakan di ‘lokasi’ ia jatuh barusan.
“Ah, iya. sama-sama” balas namja itu tak kalah canggung, sambil menggaruk bagian belakang kepalanya yang sebenarnya sama sekali tidak gatal.
:::
Minho membantu Krystal memunguti buku-buku tersebut dan mengembalikan ke tempatnya.
“Sekali lagi terimakasih” Krystal tersenyum sambil sedikit membungkuk.
Deg.
Sejenak Minho terpaku melihat senyum tersebut.
Tulus. Polos. Dan…
Cantik sekali…
“N-ne, sama-sama,” ucap Minho canggung hingga lagi-lagi ia harus menggaruk bagian belakang kepalanya tanpa sebab.
“Eung, ngomong-ngomong, ada keperluan apa disini? sebentar lagi perpustakaannya akan tutup” ucap Krystal.
“Kau penjaga baru disini? aku ingin mengembalikan buku ini” Minho menyerahkan dua buah buku kepada Krystal.
Sekilas Krystal memperhatikan buku tersebut. Uh-oh. Bacaan berat, Ilmu kimia terapan level perguruan tinggi. Tampaknya namja dihadapannya ini pengunjung tetap perpustakaan ini.
“Ng, baiklah, terimakasih” ucap Krystal sambil mengecek ponselnya.
“Harusnya aku yang bilang begitu” ucap Minho sambil mengulangi kebiasaannya ketika canggung, menggaruk-kepala-apalagi kalau bukan itu?. Kasihan kepalanya yang digaruk tanpa sebab sejak beberapa menit tadi.
“Ah, iya, hehe” Krystal memperdengarkan tawa canggung sambil menulis di buku daftar pinjaman.
“Kalau tidak keberatan, sebenarnya perpustakaan ini akan segera tutup, sudah pukul sembilan lebih” ucap Krystal pelan karena ia melihat Minho masih berdiri di depan rak buku nonfiksi. Jika Minho memang pelanggan tetap, harunya ia tahu bukan soal jam tutup perpustakaan ini?
“A, kau benar, kalau begitu aku kembali besok saja” ucap Minho sambil tersenyum.
Yang membuat Krystal lagi-lagi lupa bagaimana caranya bernafas.
:::
Ah. Hujan…
Krystal dan Minho menunggu di depan perpustakaan, karena tadi entah kenapa Minho menawarkan untuk membantu Krystal menutup perpustakaan itu dan entah kenapa pula Krystal dengan senang hati menerima bantuan laki-laki yang dikenalnya beberapa menit yang lalu itu.
Jadi. . Yah, begitulah, mereka pulang dan akan berpisah didepan perpustakan sebelum akhirnya hujan datang dan memaksa mereka untuk tetap tinggal.
Keduanya diam, kira-kira 15 menit menunggu hujan mereka habiskan dalam diam. Keduanya bukan tipikal orang yang suka memulai pembicaraan. Jadi mau bagaimana lagi.
Din din.
Entah sejak kapan ada dua mobil didepan mereka. Terlalu sibuk dengan pikiran masin-masing hingga lupa dengan keadaan sekitar.
“Krys, ayo masuk” Luna berteriak melalui jendela yang sedikit terbuka.
“Minho ayo!” tepat dibelakang mobil Luna, Key berteriak sambil membukakan pintu dari dalam.
Sesaat, keduanya saling pandang.
Sebelum akhirnya mereka tersenyum lalu masuk kedalam mobil penjemput masing-masing.
:::
“Tadi siapa yang disampingmu Krys? kau ini diam-diam sudah punya pacar, harusnya beritahu eonni-mu ini”
“Huh? bu-bukan, hanya pelanggan dari perpustakaan,”
“Hanya? pasti lebih dari itu kan, ayo bilang.. kami kan sauudaramu” Sulli cemberut sambil menarik-narik lengan Krystal yang notabene lebih muda darinya.
“Iya ssul, kau tidak percaya padaku?”
“Huh, habisnya..”
“habisnya apa?”
“Habisnya aku terkejut. Cowok tadi tampan sekali”
Gubrak. Lalu apa hubungannya? dasar Sulli,
Krystal hanya memutar bola matanya kesal.
:::
21.30 KST
Kediaman keluarga besar f(x)-?-
Ke-5 putri Yunho (buset) itu sudah berkumpul di ruang keluarga. Nampaknya ada pembicaraan serius hingga semuanya berkumpul di ruang keluarga seperti ini. Pintunya dikunci lagi.
“Dengar baik-baik” YuRi selaku ibu kelima anak ini, membuka pembicaraan sambil menatap tajam anaknya satu-persatu.
Mau tak mau Vic, Amber, Luna, Sulli dan Krystal yang semula tidak begitu peduli menjadi tegang.
“Sebenarnya ada ap-”
“Dengarkan ibumu dulu” Yunho menyela Victoria sambil menatapnya tajam. Vitoria segera tertunduk.
“Mom dan Dad akan berlibur ke Hawaii” ucap YuRi dengan muka serius, membuat kelima anaknya yang tadi tegang dengan segera tertawa terbahak-bahak. Tidak terkecuali si Krystal yang pendiam. Suasana tegang yang tercipta tadi hilang sudah. Sekarang ruangan itu dipenuhi dengan tawa.
“Ya! Mom belum selesai berbicara!” YuRi menggebrak meja membuat semuanya diam.
“Ibu berlibur sekitar satu bulan”
“Dan selama itu kalian akan tinggal di gubuk” timpal Yunho.
“Gubuk?” kelimanya mengangkat sebelah alis dengan heran sebelum kembali tertawa.
“Hahaha.. aku tidak menyangka Dad punya selera humor” ucap Luna disela tawanya. Yuri dan Yunho hanya saling pandang. “Kami serius” ucap Yunho lagi dengan nada dingin, membuat kelimanya tersentak.
“Hah? gubuk? yang benar saja?” protes Amber tak terima.
“Mom serius? kenapa begitu tega pada kami?” ucap Krystal pelan.
“Mom nanti Sulli kedinginan, yang benar saja tidur di gubuk?” rengek Sulli. Sementara Victoria dan Luna hampir sama, mereka berdua memegangi kepala dengan ekspresi tidak percaya.
“Kalian terlalu dimanjakan” ucap Yunho.
“Lagipula hanya untuk satu bulan, tidak untuk selamanya” ucap Yuri, dan Blam! pintu keluarga ditutup. Meninggalkan kelima anak-anak itu dengan segudang tanda tanya.
Mereka tak pernah menyangka sebelumnya. Ibunya adalah seorang penyayang, dan ayahnya bukan tipikal yang banyak bicara.
Namun sekalinya begitu, kedua orangtua itu malah menjatuhkan mereka pada pilihan seperti ini.
Ah salah, yang benar saja, yang seperti ini bukan pilihan, sejak awal mereka bahkan tidak diberikan hak untuk memilih.
Dan celakanya, mereka tau bahwa orang tua mereka bukanlah orang yang main-main dengan perkataannya sendiri.
Jadi,
mulai besok,
entah bagaimana caranya,
mereka harus benar-benar siap dan mau menjalani semuanya.
Dan yang menjadi pertanyaan terbesar adalah,
SANGGUPKAH MEREKA?
.
.
TBC
kayaknya seru nih..
lanjut!!
Thanks for read 🙂
ayo chingu lanjutkan … Seru deh ceritanya
Ne chingu, aku usahakan secepatnya 😀
Lanjut!!! What happen aye naon pd mrka chingu..hehe..
Hehehe, iya chingu ditunggu ya
makasih udah mau baca
waahh,.sruu,d tnggu next part’a ea eonn
,.lanjuutt “fighting” 🙂
Oke saengie, Makasih ya udah mabaca 😀
lanjuuuutttttt 😀
Ditunggu ya ^^
bgus eon lanjut lanjut!!!
d^_^b
wah ff nya udah lama tapi baru nemu sekarang,bagus ceritanya.ada lanjutannya kah?
THOR LANJUTIIIIIIN THOOOOR…!!!
lanjutin dong kyknya seru sma aku penasaran apa yg terjadi selanjutnya
kerennnnn …
jd penasarannnn
lanjutin ya..
Waa menarik dan seru…
penasaran
Udah ada lanjutannya blm? 🙂
Next chapter…
Ditunggu loh mon
jangan lama2 ya
😉
ditunggu part slanjut’y 😀
hoooo ini tbc yaa.. wah seru kayaknya. shinee punya masalah yang sama kah? curious…
Gimana tuh nasib anak 5? Jdi penasaran…
Oh I’m curious yeah *nyanyi Sherlock
Adakah keterkaitan dengan Minho and friends tadi?
lanjuttttt…….^^