Cast / Pairing :
Taemin – Sulli
Rated : PG-15
Genre : Drabble or ficlet(?) Romance
Disclaimer : All cast belong to God. Except the plot-is mine.
Dear silent readers, just klik the Like button, are you kind of lazy? Or its too difficult for you? Wink (>.~)
Taemin – Sulli
‘Always Love’
Taemin bergegas sambil sesekali melirik kaca-kaca took yang ia lewati di sisi kanan jalan, memastikan penampilannya hari ini adalah yang terbaik dari keseluruhan hari sejak ia lahir. Dan juga ada alasan mengapa ia berjalan kaki hari ini.
Yap, hari ini harus yang terbaik, apapun, dari hal kecil seperti senyuman hingga bunga yang ia bawa sekarang. Dan ia berjanji pula, mulai hari ini, ia akan membuat hari-hari selanjutnya akan menjadi lebih baik lagi. Baginya, bagi keluarganya, bagi SHINee, bagi Shawol, dan bagi si cantik yang tengah menunggunya sekarang.
‘Klinting’
Loncengitu berbunyi tatkala Taemin membuka pintu café tersebut dengan sedikit terburu-buru. Suasana cafe yang tenang dan romantis menghanyutkan sebagian pengunjungnya hingga tidak ada yang menyadari kedatangan seorang Lee Taemin SHINee di café sudut jalan tersebut.
Kecuali yang dipojok sana. Satu-satunya yang menyadari kedatangan Taemin. Satu-satunya yang paling cantik, satu-satunya yang selalu dengan setia menunggunya, satu-satunya yang paling berharga bagi Taemin setelah keluarga.
“Maaf aku terlambat” Taemin menarik kursi kemudian duduk dengan tergesa/ Tidak bias ia pungkiri ia begitu gugup hari ini. Calm down Taemin, perlahan saja, atau kau akan merusak semuanya, ucap Taemin dalam hati menenangkan dirinya sendiri. Berbanding terbalik, yang dihadapannya hanya memberikan sebuah eyesmile sebagai tanda permintaan maaf diterima.
Deg!
Ah…
Cantiknya..
Jantungnya selalu berdebar lebih cepat lagi saat melihat eyesmile itu. Terlebih karena jauh didalam lubuk hati Taemin berasumsi bahwa eyesmile itu hanya miliknya seorang.
“hanya terlambat 6 menit” ucap Sulli sambil melirik jam tangannya sekilas. Pandangan gadis itu kembali terpusat pada Taemin. Ia yang berlebihan atau bagaimana? Kenapa kekasihnya itu tampak tampan sekali?
Eh-oh, Taemin tentu tampak tampan setiap hari, tapi hari ini terasa sedikit berbeda. Dan juga, kekasihnya itu tampak gugup-eh? Mereka sudah 8 tahun berhubungan, bukannya rasa semacam gugup seperti itu harusnya sudah lama hilang?
.
.
“Untukmu..” Taemin tersenyum seraya menyerahkan sebuket bunga Lili putih yang dibawanya tadi, Sulli mencium wangi bunganya sebelum tersenyum senang. “Kau suka?”
“Tentu. Terimakasih oppa” ucap Sulli, senyum tidak lepas dari wajahnya. “Oppa tidak pesan minum? Mint capucino?” Sulli bersiap memanggil pelayan sebelum akhirnya Taemin menggeleng cepat.
“Tidak, terimakasih“ tolak Taemin halus. Taemin berpendapat minuman tidak akan membantu dalam hal menguramgi rasa gugupnya. Sementara Sulli mengerutkan keningnya. Heran. Biasanya mereka berdua akan menghabiskan waktu yang cukup lama untuk mengobrol di café ini, menghabiskan waktu berjam-jam, melepaskan rasa rindu karena kesibukan masing-masing yang menghalangi keduanya untuk sering-sering bertemu-layaknya pasangan kekasih pada umunya. Dan sekarang Taemin tidak memesan minum?. Aneh sekali.
Keduanya terdiam selama beberapa menit, Sulli juga ikut gugup dan ia tidak tahu kenapa. Biasanya mereka berdua akan mengobrol begitu saja. Tapi hari ini terasa lain…
“Kau ingat bagaimana kita bertemu?” Tanya Taemin. Lagi-lagi Sulli mengerutkan keningnya. Tidak biasanya pula Taemin bertanya tentang hal ini, bahkan seingat Sulli hampir tidak pernah.
“Nng? Tentu, saat hujan bukan?”
“Tepatnya saat hujan reda” ucap Taemin sambil tersenyum. Sulli ikut tersenyum, sesaat keduanya terhanyut mengingat bagaimana pertama kali mereka bertemu dulu.
“Saat itu hujan reda, dan oppa basah kuyup”
“Ya, sementara yang lain tidak, sehingga aku dianggap aneh”
“Bagaimana tidak aneh, saat itu matahari bersinar dengan hangatnya, tapi oppa malah-”
“Hanya distrik Kangnam yang hujan tau” protes Taemin sambil mencubit pipi Sulli. “Tapi disaat yang lain menertawaiku, hanya kau yang tersenyum dan menawarkan handuk, saat itulah, kau lebih bersinar daripada yang lain, menyilaukan mata, sekaligus hatiku” ucap Taemin kalem sambil menggenggam lembut tangan Sulli. Segera saja semburat merah mumcul di kedua pipi gadis itu.
“waktu itu aku masih kelas 6 sekolah dasar ya oppa?”
“Ya, kau ma-nii~s sekali Sulli” ucap Taemin sambil mengelus lembut tangan yang ada di genggamannya.
“Nng, terimakasih” ucap Sulli kehabisan kata-kata. Taemin tidak pernah seromantis ini sebelumnya.
.
Anytime love
This heart is given so much love
That it’s overflowing
Always love
You are the reason i smile
Now, even in sad time
Smile, keep fighting
I want to tell you that, right now
I want to send you this love that i have
thank you for your cheering me
Thank you for your cheering me
Always love, always love~
SHINee – Always Love
“Oppa? Ini…” Sulli mengerutkan keningnya, sedikit kaget karena tiba-tiba lagu SHINee yang mengalun lembut di café ini. Sementara lagu ini mengambil alih perhatiannya, segera saja Taemin berlutut dihadapannya, masih dengan memegang tangan.
“Lagu itu, sepenuhnya mengambarkan tentang dirimu… terimakasih atas semuanya, terimakasih kau mau berada disisiku, terimakasih sudah hadir dalam hidupku, dan terimakasih untuk semua semangat yang kau berikan padaku selama ini” ucap Taemin kalem ditariknya nafas dalam-dalam, senyumnya terkembang. “Sulli-ya, maukah kau menikah denganku?”
.
.
.
END
Aww,, Co cwittt *__*
short,simple n sweet 😉
So sweet…
Tapi gantung tuh, apa jawabnya sulli..?
Butuh sequel ini
so sweet 🙂
Keren cerita’y 😀